Wednesday, March 30, 2011

Hidup Adalah Pilihan

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang
yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh
besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah
ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah
ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk
menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan
kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-
pucuk daunku."

Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. "Aku takut. Jika kutanamkan
akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan
kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan
jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan
tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak.
Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput
mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan
merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku
dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai
semuanya aman."

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu,
menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

Renungan :

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja
ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali
kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan
kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita
kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah,
tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka,
hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan,
maka, pilihlah dengan bijak.


***********************************************************

Wisdom Of The Day


Jangan segan untuk mengulurkan tangan anda. Tetapi, jangan
anda enggan untuk menjabat tangan orang lain yang datang
pada anda. (Pope John XXIII)

0 komentar:

Post a Comment