Seorang anak muda mengunjungi seorang ahli permata dan
menyatakan maksudnya untuk berguru. Ahli permata itu
menolak pada mulanya, karena dia kuatir anak muda itu
tidak memiliki kesabaran yang cukup untuk belajar. Anak
muda itu memohon dan memohon sehingga akhirnya ahli
permata itu menyetujui permintaannya. "Datanglah ke sini
besok pagi." katanya.
Keesokan harinya, ahli permata itu meletakkan sebuah batu
berlian di atas tangan si anak muda dan memerintahkan
untuk menggenggamnya. Ahli permata itu meneruskan
pekerjaannya dan meninggalkan anak muda itu sendirian
sampai sore.
Hari berikutnya, ahli permata itu kembali menyuruh anak
muda itu menggenggam batu yang sama dan tidak mengatakan
apa pun yang lain sampai sore harinya. Demikian juga pada
hari ketiga, keempat, dan kelima.
Pada hari keenam, anak muda itu tidak tahan lagi dan
bertanya, "Guru, kapan saya akan diajarkan sesuatu?"
Gurunya berhenti sejenak dan menjawab, "Akan tiba saatnya
nanti," dan kembali meneruskan pekerjaannya.
Beberapa hari kemudian, anak muda itu mulai merasa
frustrasi. Ahli permata itu memanggilnya dan meletakkan
sebuah batu ke tangan pemuda itu. Anak muda frustrasi itu
sebenarnya sudah hendak menumpahkan semua kekesalannya,
tetapi ketika batu itu diletakkan di atas tangannya, anak
muda itu langsung berkata, "Ini bukan batu yang sama!"
"Lihatlah, kamu sudah belajar," kata gurunya.
Renungan :
Hidup mengajari kita secara diam-diam. Semakin kesal kita
pada hidup ini semakin jauh kita darinya. Tiada yang lebih
baik kita lakukan pada hidup ini selain kita belajar dengan
sabar untuk menerima apa adanya.
***********************************************************
Tahukah Anda.
Filsuf terkenal, Thomas Hobbes menderita fobia terhadap
gelap, sehingga kapanpun dan di manapun, ia selalu minta
lampu dinyalakan, bahkan pada saat tidur.
Degas, pelukis Perancis terkenal, menderita fobia terhadap
bunga, ia akan selalu pucat pasi bila mencium bau bunga
ataupun parfum beraroma bunga.
Erasmus, pemikir dan filsuf humanis Belanda, yang di sini
kita kenal namanya dipakai sebagai pusat kebudayaan Belanda
Erasmus Huis, menderita fobia terhadap ikan, hewan yang
selalu membuatnya demam walau untuk cuma sekedar dilihat.
***********************************************************
Wisdom Of The Day.
Apabila anda menutup pintu terhadap segala kesalahan, maka
anda pun juga telah menutup pintu terhadap kebenaran.
(Rabindranath Tagore)
skip to main |
skip to sidebar
Thursday, March 31, 2011
Blog Archive
Entri Populer
-
Kita semua mengetahui bahwa sesungguhnya manusia itu tidak sempurna, segalanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, sebaiknya perbedaa...
-
Mungkin, salah satu penyakit paling kronis yang sudah menggerogoti kehidupan manusia di muka bumi ini adalah KEBOHONGAN. Kebohongan alia...
-
Francisco Dao is over it. He's been a part of the upstart tech scene for years, and he's seen art of the personal connection disa...
-
Hybrids and electric vehicles were just the beginning. Next up: the mushroom mobile. Ecovative Design , a startup in Green Island, N.Y., i...
-
Cerita singkat ini, ehmm.. lebih mirip uraian, telah banyak memberikan motivasi dan inspirasi. Ini bukan tulisan hasil pemikiran saya, say...
Blog Roll
Translate
Followers
Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment