Thursday, March 31, 2011

Multilevel Kebaikan

Ada teman yang pernah bertanya, "apa sih yang membuat kamu senang membantu orang lain?"

 Saya berikan dia dua jawaban, pertama, karena Allah senang
dengan orang-orang yang suka membantu saudaranya. Allah akan memberikan
kemudahan bagi orang yang memudahkan orang lain. Kedua, saya berjanji
kepada seseorang untuk terus berbuat baik membantu orang lain.

          "Seseorang .?" teman saya makin bingung.

          Baiklah, saya akan perjelas. Beberapa tahun lalu saya pernah
berada dalam kesulitan keuangan.
          Kuliah saya terancam berantakan karena saya tak mampu
mengumpulkan uang kuliah dari sisa-sisa gaji saya yang memang kecil. Saya
nyaris putus asa dan berpikir akan mengakhiri kuliah saya dan berhenti di
tingkat dua saja. Biarlah tinggal mimpi, pikir saya.


          Disaat kebingungan dan putus asa melanda itulah, ada seorang
sahabat yang datang menanyakan kabar saya dan juga studi saya. Karena kami
biasa berterus terang tentang segala hal, saya katakan kondisi saya
baik-baik saja. Tapi kuliah saya yang terancam gagal. Mendengar  pengakuan
saya, sahabat tersebut kemudian menawarkan bantuan sejumlah uang untuk
membayar uang kuliah saya yang tertunggak.

          Tanpa basa-basi, saya langsung menerima tawaran tersebut tanpa
berpikir terlebih dulu bagaimana nanti menggantinya.

          Di akhir semester empat, saya sempat bertanya kepadanya perihal
bantuan yang diberikan kepada saya. Ada yang membuat saya heran dengan
jawabannya, "Saya hanya berjanji kepada seseorang untuk senantiasa berbuat
baik membantu orang lain"

          Kemudian ia memperjelas, Ia pernah mendapati ibunya yang sakit
keras dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Namun tak sepeser pun uang
yang ia dan anggota keluarga lain miliki saat itu. demi kesembuhan ibunya,
ia nekat menghubungi satu persatu orang yang dikenalnya yang mungkin bisa
membantu biaya pengobatan. Hingga akhirnya, ada seorang sahabat lamanya
yang dengan cuma-cuma membiayai seluruh biaya yang dibutuhkan untuk
kesembuhan sang ibu.

          Terheran sahabat itu bertanya, "Kenapa kamu mau membantu saya?"
          Jawabnya, "Karena saya telah berjanji kepada seseorang untuk
senantiasa berbuat baik membantu orang lain"

          Menurut cerita sahabat saya, sahabat lamanya itu pernah pula
mendapati kesulitan dalam hidupnya. Ia hampir tak tahu kemana lagi meminta
bantuan hingga ia bertemu dengan seseorang yang tak dikenal sebelumnya.
Setelah berterus terang, orang tak dikenal itu pun memberikan apa yang
dibutuhkan sahabat lama itu. kepada orang itu ia bertanya, "Anda
sebelumnya tidak mengenal saya, kenapa Anda mau membantu saya?"

          Anda sudah bisa menduga jawabnya bukan? Tapi ada pertanyaan
kedua dari sahabat lama sahabat saya itu, "Bagaimana saya mengganti
kebaikan Anda ini?"

          Orang tak dikenal itu menjawab, "Berjanjilah untuk melakukan
banyak hal untuk membantu kesulitan orang lain. Itu lebih baik nilainya
daripada mengganti apa yang telah saya berikan"

          Begitulah seterusnya hingga saya tak pernah tahu siapa yang
pertama kali menyulam jaringan amal kebaikan ini. Sungguh, saya tak pernah
tahu. Hanya saja yang pasti akan saya lakukan setiap kali memberikan
bantuan kepada orang lain, saya akan berkata, "Berjanjilah untuk
melakukan kebaikan yang sama terhadap orang lain yang membutuhkan"

         

Bayu Gautama

0 komentar:

Post a Comment