Sekelompok kodok sedang berjalan jalan melintasi hutan,
dan dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah
lubang. Semua kodok kodok yang lain mengelilingi lubang
tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut,
mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka
lebih baik mati. Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-
komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu
dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap
mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik
mati.
Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu
mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah.
Dia terjatuh dan mati. Sedang kodok yang satunya tetap
melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi
kerumunan kodok-kodok tsb berteriak padanya agar berhenti
berusaha dan mati saja. Dia bahkan berusaha lebih kencang
dan akhirnya berhasil.
Ketika dia sampai diatas, ada kodok yang bertanya, "Apa
kau tidak mendengar teriakan kami?". Lalu kodok itu (dengan
membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa
ia tuli. Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi
mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok
tersebut.
Renungan :
Kekuatan hidup dan mati ada di lidah. Kekuatan kata-kata
yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru
dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka
dalam menjalani hari-hari.
Kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang
"jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa
yang akan diucapkan. Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada
mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-
kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan'
itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari
yang kita perkirakan.
Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk
membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal
sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya,
kejatuhannya, ataupun kemalangannya.
Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita
untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa
dan jatuh. (submitted by andono.kristanto@judistira.com)
***********************************************************
Tahukah Anda.
Cerita bahwa Isaac Newton kejatuhan apel saat memikirkan
teori gravitasi adalah tidak benar.
Yang benar adalah ia melihat apel jatuh dari pohon saat
melihat bulan sabit di angkasa. Selanjutnya Isaac Newton
berpikir, apakah tenaga yang menjaga bulan tetap di
angkasa sama dengan tenaga yang menarik apel jatuh ke
tanah? Dari inspirasi itu dimulai penelitiannya tentang
gravitasi.
***********************************************************
Kata Bijak Hari Ini.
Aku telah belajar untuk diam dari orang yang banyak omong,
belajar toleran dari orang yang tidak toleran, dan belajar
menjadi ramah dari orang yang tak ramah; namun, sungguh
aneh, aku tak berterima kasih pada orang-orang ini.
(Kahlil Gibran)
skip to main |
skip to sidebar
Wednesday, March 30, 2011
Blog Archive
Entri Populer
-
Kita semua mengetahui bahwa sesungguhnya manusia itu tidak sempurna, segalanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, sebaiknya perbedaa...
-
Francisco Dao is over it. He's been a part of the upstart tech scene for years, and he's seen art of the personal connection disa...
-
Mungkin, salah satu penyakit paling kronis yang sudah menggerogoti kehidupan manusia di muka bumi ini adalah KEBOHONGAN. Kebohongan alia...
-
Hybrids and electric vehicles were just the beginning. Next up: the mushroom mobile. Ecovative Design , a startup in Green Island, N.Y., i...
-
Cerita singkat ini, ehmm.. lebih mirip uraian, telah banyak memberikan motivasi dan inspirasi. Ini bukan tulisan hasil pemikiran saya, say...
Blog Roll
Translate
Followers
Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment