Coba anda lempar sebutir kerikil ke dalam telaga yang tenang.
Berpusat dari tempat jatuhnya kerikil itu akan tercipta sebuah
riak gelombang yang mengalun ke penjuru telaga. Kini, bisakah
anda menghentikan laju riak gelombang itu? Mungkin anda mencoba
dengan memasukkan telapak tangan anda ke dalam air. Atau,
menghadangnya dengan ke dua belah kaki anda. Namun yang terjadi
adalah semakin banyak anda melakukan sesuatu pada permukaan
telaga, semakin banyak riak gelombang baru bermunculan. Satu-
satunya cara menghentikan laju riak gelombang itu hanyalah
dengan membiarkannya berhenti sendiri.
Demikian pula dengan ketenangan dan pikiran. Semakin keras
anda melakukan sesuatu pada pikiran anda, semakin sulit anda
mencapai ketenangan itu. Amati saja. Jangan tolak atau
menghentikan riak pikiran anda. Biarkan pikiran berangsur-
angsur tenang. Ketenangan diri dimulai dari ketenangan pikiran;
sedangkan ketenangan pikiran bermula dari ketenangan bernafas.
Dalam nafas yang tenang temukan jiwa yang tenang.
Tahukah Anda.
Minat luar biasa orang Jepang terhadap kereta api (mereka
adalah penduduk yang paling sering naik kereta api di seluruh
dunia), ternyata dimulai tahun 1850-an. Gairah mereka terhadap
kereta api muncul hanya beberapa saat setelah Jepang membuka
diri kepada dunia setelah kunjungan Komodor Perry ke pelabuhan
Jepang.
Saat kunjungan kedua Komodor Perry ke Jepang, ia membawa
serangkaian bingkisan bagi Shogun Jepang saat itu, Hitotsubashi
(1837-1902), dan satu diantara sekian banyak bingkisan itu
adalah sebuah model miniatur kereta api yang terdiri dari
sebuah lokomotif, gerobak arang, serta gerbong penumpang -
lengkap dengan rel selebar 18 inchi bergaris tengah 350 feet.
Bingkisan ini digelar bagi masyarakat umum dan membangkitkan
minat mendalam bagi orang Jepang masa itu.
Hanya dalam waktu singkat, di tahun 1897, Jepang telah berhasil
membuat sendiri lokomotif mereka yang diberi nama Mikado, dan
berhasil menembus pasaran Amerika enam tahun kemudian. Hingga
Perang Dunia II, lokomotif jenis Mikado masih dipakai di Amerika,
dan pada masa itu nama Mikado diganti menjadi "Mikes" ataupun
"McArthur", agar namanya tidak terlalu berbau Jepang.
***************************************************************
Kata Bijak Hari Ini.
Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta
dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari
cerita kita sendiri. (Mary McCarthy)
skip to main |
skip to sidebar
Thursday, March 31, 2011
Blog Archive
Entri Populer
-
Kita semua mengetahui bahwa sesungguhnya manusia itu tidak sempurna, segalanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, sebaiknya perbedaa...
-
Francisco Dao is over it. He's been a part of the upstart tech scene for years, and he's seen art of the personal connection disa...
-
Mungkin, salah satu penyakit paling kronis yang sudah menggerogoti kehidupan manusia di muka bumi ini adalah KEBOHONGAN. Kebohongan alia...
-
Hybrids and electric vehicles were just the beginning. Next up: the mushroom mobile. Ecovative Design , a startup in Green Island, N.Y., i...
-
Cerita singkat ini, ehmm.. lebih mirip uraian, telah banyak memberikan motivasi dan inspirasi. Ini bukan tulisan hasil pemikiran saya, say...
Blog Roll
Translate
Followers
Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment