Seperti biasanya, seorang laki-laki, sebut saja
Steve, datang ke sebuah salon untuk memotong rambut
dan jenggotnya. Ia pun memulai pembicaraan yang
hangat dengan tukang cukur yang melayaninya.
Berbagai macam topik pun akhirnya jadi pilihan,
hingga akhirnya Tuhan jadi subyek pembicaraan.
"Hai Tuan, saya ini tidak percaya kalau Tuhan itu
ada seperti yang anda katakan tadi," ujar si tukang
cukur
Mendengar ungkapan itu, Steve terkejut dan
bertanya, "Mengapa anda berkata demikian?".
"Mudah saja, anda tinggal menengok ke luar jendela
itu dan sadarlah bahwa Tuhan itu memang tidak ada.
Tolong jelaskan pada saya, jika Tuhan itu ada,
mengapa banyak orang yang sakit? mengapa banyak anak
yang terlantar?. Jika Tuhan itu ada, tentu tidak ada
sakit dan penderitaan.Tuhan apa yang mengijinkan
semua itu terjadi..." ungkapnya dengan nada yang
tinggi.
Steve pun berpikir tentang apa yang baru saja
dikatakan sang tukang cukur. Namun, ia sama sekali
tidak memberi respon agar argumen tersebut tidak
lebih meluas lagi.
Ketika sang tukang cukur selesai melakukan
pekerjaannya, Steve pun berjalan keluar dari salon.
Baru beberapa langkah, ia berpapasan dengan seorang
laki-laki berambut panjang dan jenggotnya pun lebat.
Sepertinya ia sudah lama tidak pergi ke tukang cukur
dan itu membuatnya terlihat tidak rapi.
Steve kembali masuk ke dalam salon dan kemudian
berkata pada sang tukang cukur, "Tukang cukur itu
tidak ada!"...
Sang tukang cukur pun terkejut dengan perkataan
Steve tersebut. "Bagaimana mungkin mereka tidak ada?
Buktinya adalah saya. Saya ada di sini dan saya
adalah seorang tukang cukur," sanggahnya.
Steve kembali berkata tegas, "Tidak, mereka tidak
ada. kalau mereka ada, tidak mungkin ada orang yang
berambut panjang dan berjenggot lebat seperti
contohnya pria di luar itu."
"Ah, anda bisa saja...Tukang cukur itu selalu ada
di mana-mana. Yang terjadi pada pria itu adalah
bahwa dia tidak mau datang ke salon saya untuk
dicukur," jawabnya tenang sambil tersenyum.
"Tepat!" tegas Steve. "Itulah poinnya. Tuhan itu
ada. Yang terjadi pada umat manusia itu adalah
karena mereka tidak mau datang mencari dan
menemui-Nya. Itulah sebabnya mengapa tampak begitu
banyak penderitaan di seluruh dunia ini...."
Kalau anda menyukai kisah ini, kirimkan pada yang
lain. Kalau anda juga berpikir sama seperti sang
tukang cukur, abaikan saja kisah ini.
skip to main |
skip to sidebar
Thursday, March 31, 2011
Blog Archive
Entri Populer
-
Kita semua mengetahui bahwa sesungguhnya manusia itu tidak sempurna, segalanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, sebaiknya perbedaa...
-
Francisco Dao is over it. He's been a part of the upstart tech scene for years, and he's seen art of the personal connection disa...
-
Mungkin, salah satu penyakit paling kronis yang sudah menggerogoti kehidupan manusia di muka bumi ini adalah KEBOHONGAN. Kebohongan alia...
-
Hybrids and electric vehicles were just the beginning. Next up: the mushroom mobile. Ecovative Design , a startup in Green Island, N.Y., i...
-
Cerita singkat ini, ehmm.. lebih mirip uraian, telah banyak memberikan motivasi dan inspirasi. Ini bukan tulisan hasil pemikiran saya, say...
Blog Roll
Translate
Followers
Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment