Wednesday, March 30, 2011

Kopi Asin

Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah
pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak
lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria
sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu
memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia
memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar
mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi
karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan
ajakannya.

Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee
shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa
dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata,
"Kita pulang aja yuk...?!?".

Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang
pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?" Semua
orang yang mendengar memandang ke arah si pria, aneh
sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia
memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan
meminumnya.

Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa
punya hobi seperti ini?"

Si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di
daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut,
saya  dapat merasakan rasanya laut, asin dan sedikit
menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap
saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa
kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat
rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya
yang masih tinggal di sana."

Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai
berkaca- kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan
perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu. Si
gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa
ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai
rumahnya, peduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung
jawab terhadap rumahnya.

Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga
tentang kampung halamannya nun jauh di sana, masa
kecilnya, dan keluarganya.

Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah
perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah
awal yang indah dalam cerita mereka berdua. Mereka
akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa
si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi
segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati
baik, hangat, sangat peduli ... betul-betul seseorang
yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan
seorang lelaki seperti itu!

Untung ada kopi asin!

Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap
cerita cinta yang indah... sang putri menikah dengan
sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya,dan
setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang
pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia
tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.

Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan
meninggalkan sebuah surat yang berkata, "Sayangku yang
tercinta, Mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur
hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan
yang aku katakan padamu ... tentang kopi asin.

Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya
sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta
gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya
untuk merubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa
tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah
terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal
komunikasi kita!

Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini tapi
saya terlalu takut melakukannya, karena saya telah
berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa pun.

Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi
jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak
suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak
enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku
sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah
sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya
lakukan.

Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh
hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya,
saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu
seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin
itu lagi.

Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu
menjadi basah. Kemudian hari bila ada seseorang yang
bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam?

Si gadis pasti menjawab, rasanya manis.

==============================================
Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik
dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa
pendapat anda tentang seseorang itu bukan seperti yang
anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin
tadi,...

Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang
garam terasa lebih manis daripada gula.

0 komentar:

Post a Comment