Thursday, March 31, 2011

Pelajaran Berharga

1. Pelajaran Penting ke-1

Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz
mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya,
saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang
terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang
menjadi petugas pembersih  sekolah ?. Saya yakin soal ini cuma "bercanda".
Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi, berambut gelap dan berusia
sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan
saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong.
Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal
terakhir akan "dihitung" atau tidak. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si
Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya
penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma
dengan sep otong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran
itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah
"Dorothy".

2. Pelajaran Penting ke-2

Penumpang yang Kehujanan
Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang
sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama. Ia nampak mencoba
bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya
kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil.
Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat.

Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk
menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis
tahun 1960-an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro
selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan
si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ib u tadi
bertanya tentang alamat  si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima
kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule
ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman
sebuah televisi set  besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya.
 membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang  dan
menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi
suamiku yang sedang sekarat... hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda,karena
membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu"  Tertanda Ny. Nat
King Cole.

Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA

3. Pelajaran penting ke-3

Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua y ang anda layani. Di zaman eskrim
khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki  umur 10-an
tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita
menghampiri, dan memberikan air putih  dihadapannya. Anak ini kemudian
bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream  sundae?" katanya. "50 sen..."
balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung
dan mempelajari koin-koin di kantongnya....

"Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali
ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak...  dan
pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil
uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin
yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..."
ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas
kuitansi di atas meja dan terus melengos b erjalan. Si anak ini kemudian
makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini
kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis
terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah
koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda  bisa lihat... anak kecil ini tidak
bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang
pelayan uang tip  yang "layak" ......

4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah  batu
besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi,  untuk
melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa
pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan
melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian
memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari  rintang an.
Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan  menyingkirkan
batu itu.

Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali  sayur
mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya,
dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong
dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si
petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada
kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat  yang mengatakan
bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari
jalan.

Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah  bisa
mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan  yang
bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.

5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah
rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz,
seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan
sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun,
yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki
antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba
menerangkan situasi lengkap medikal tersebut  ke anak kecil ini, dan
bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya
melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan
berkata "Baiklah... Saya akan melakukan  hal tersebut....  asalkan itu bisa
menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini
berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai
memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang.

Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang
bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"

Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus
menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya. Lihatlah...
bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya.... ?

Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan, dan
bernyanyilah seolah tak ada satu orangpun yg melihat.

... DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG ...

0 komentar:

Post a Comment