: "look always the bright side of everything".
: itu kata temen gue kalo mao kaya.
: Bete gara-gara keadaan ekonomi ? bete sama pejabat ?
: bete sama amerika ? bete sama osama ? bete sama polusi ?
: jangan, itu ngerusak kesehatan.
mungkin ada hubungannya sama artikel di bawah ini?
Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat.
Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya
sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal
dan disenangi teman dan tetangganya. Pygmalion dikenal sebagai orang
yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut
yang baik.
Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi
Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek
ini." Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga,
kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." Tetapi
Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk
urusan lain yang lebih perlu. "Ketika anak-anak mencuri apel di
kebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,
anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di
rumahnya."
Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari
segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir
buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal
baik di balik perbuatan buruk orang lain.
Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu
yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika
sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung
itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan
Pygmalion berkata, "Ah,sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung,
bukan isterimu." Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai
manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.
Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai
sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada
Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul.
Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon
adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.
Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk menggambarkan dampak pola
berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu
keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi
positif. Misalnya, jika kita bersikap ramah terhadap seseorang,
maka orang itu pun akan menjadi ramah terhadap kita. Jika kita
memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-
betul menjadi cerdas. Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil,
besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.
Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.
Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy
atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif. Kalau kita
menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan
dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.
Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya
ia betul-betul menjadi tidak jujur. Kalau kita sudah putus asa dan
merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali
kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.
Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya
yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana
besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita
tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain. Kita tidak
menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak
menduga-duga yang jahat tentang orang lain.
Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan
untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi
hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika
kita berpikir buruk, kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang
mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang
murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita
sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.
Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah
itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun
ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."
Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.
Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak
kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai
kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata
yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa
curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup
kita damai.
Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik.
Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang
lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.
Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi
hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab.
Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi
indah, seperti Pygmalion, begitulah...
----- End forwarded message -----
--
"But I don't want comfort. I want God, I want poetry, I want real danger,
I want freedom, I want goodness. I want sin."
- The Savage, Brave New World -
skip to main |
skip to sidebar
Blog Archive
Entri Populer
-
Kita semua mengetahui bahwa sesungguhnya manusia itu tidak sempurna, segalanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, sebaiknya perbedaa...
-
Mungkin, salah satu penyakit paling kronis yang sudah menggerogoti kehidupan manusia di muka bumi ini adalah KEBOHONGAN. Kebohongan alia...
-
Francisco Dao is over it. He's been a part of the upstart tech scene for years, and he's seen art of the personal connection disa...
-
Hybrids and electric vehicles were just the beginning. Next up: the mushroom mobile. Ecovative Design , a startup in Green Island, N.Y., i...
-
Cerita singkat ini, ehmm.. lebih mirip uraian, telah banyak memberikan motivasi dan inspirasi. Ini bukan tulisan hasil pemikiran saya, say...
Blog Roll
Translate
Followers
Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment