Thursday, March 31, 2011

Relatif

Panggung 1: Jauh di sebuah dusun nelayan dengan bau laut
yang kental. Seorang paman menanyakan kabar keponakannya
yang telah lama pergi ke kota.  Dengan bangga, ibunya
menjawab, "Syukurlah, sekarang hidup Bejo sudah enak.
Dia bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung tinggi."

Panggung 2: Di sebuah gedung perkantoran di tengah kota
yang sibuk. Seorang bos berdasi menanyakan tentang seorang
pegawai yang tampak lusuh. Dengan  gugup, manajernya
menjawab, "Namanya Bejo pak! Pegawai rendahan di bagian
kebersihan. Sayang, nasibnya tidak sebaik namanya."

Aha! Betapa relatifnya nilai sebuah pekerjaan. Dari satu
sudut pandang, sesuatu yang dibanggakan ternyata tak
ubahnya cemoohan. Namun dari sudut lain, sebuah ejekan
ternyata sumber harapan panjang. Begitulah bila pikiran
mulai menilai-nilai apa yang disebut "kemujuran" hidup,
maka pada saat yang  sama ia memisah-misahkan orang ke
dalam kelas-kelas yang berbeda. Padahal, melalui tatapan
hati nurani, tiadalah lebih berharga jabatan tinggi di
hadapan jabatan rendah. Ketika anda menghargai dan
membebaskan diri dari peringkat-peringkat "keberuntungan",
di saat itu anda mampu mendengar bisikan nurani.


***********************************************************

Tahukah Anda.


Teleskop pertama dibuat pada tahun 1608 oleh orang Belanda
bernama Hans Lippershey. Teleskop tersebut memiliki dua
lensa yang membiaskan cahaya dan membuat objek yang jauh
kelihatan sangat dekat.

Setahun kemudian, seorang Italia bernama Galileo Galilei
menggunakan teleskop yang serupa untuk mempelajari bulan.


***********************************************************

Wisdom Of The Day


Sedikit sekali orang kaya yang memiliki hartanya sendiri.
Hartalah yang memiliki mereka. (Robert G. Ingersoll)

0 komentar:

Post a Comment